Jumat, 27 Juni 2014

KAMU..


Kamu…
“siapa pacar mu sekarang don?”Tanya ayu padaku
“gak ada,aku gak punya pacar.”
“alah,yang bener,entar ilang lho..”
“beneran,udah 2 tahun ini aku ngejomlo,terakhir pacaran waktu kelas tiga SMP”
“mau aku cariin?..”
“siapa?”
“ada deh,pokoknya orangnya tuh baik dan gak jelek-jelek amat kok,kamu pasti suka”
            Malam harinya pun ada lelaki yang mengirim sms pada dona dan mengaku mendapatkan nomor hp dona dari ayu.
Malam itu dona terlihat bahagia karna mendapat teman baru di hp. Dona memang sudah dua tahun menyendiri sejak putus dengan mantannya yang ketahuan selingkuh di belakangnya. Dona malas pacaran karna dia tidak mau merasakan hal yang sama seperti yang pernah dia alami.
“kamu.. sudah punya pengisi hati belum?”Tanya rian padaku
“belum,aku masih trauma sama kisah ku dulu yang masih terbayang-bayang sampai sekarang. Kamu sendiri?”
“sudah.”
“siapa?”tanyaku,berharap bahwa pengisi hatinya itu adalah aku dan dia akan menyebutkan namaku
“ifo,”jawab rian
            Aku terdiam malu pada diriku sendiri,ternyata pengisi hati rian bukan aku,melainkan  ifo.
“siapa dia?”
“dia adalah teman sekolah ku sewaktu SMP dulu,aku bangga bisa memiliki dia,karna dia itu cantik,tinggi dan manis. Dia juga pintar dan senang bergaul.”
            Mendengar ucapan rian,aku jadi membandingkan diriku dengan ifo,aku jauh berbeda dengan ifo,aku selalu menilai diriku jauh di bawah orang lain,siapapun itu. Aku jadi minder dan takut untuk berhubungan lagi dengan rian. Rian selalu membanggakan fio,walaupun jarak rian dan fio sekarang  jauh.
            Sekolah ku dengan sekolah rian berbeda,ketika sekolah nya di undang untuk menghadiri acara turnamen di sekolahku,aku jadi deg-degan. Aku akan bertemu dengan rian,orang yang selama ini aku kenal di hp. Aku merasa nyaman saat ngobrol dengannya di hp,dia sangat perhatian dan baik kepadaku,walaupun dia belu melihat dan belum pernah bertemu denganku,dia menganggapku seperti sahabat dekatnya se ndiri. Suatu kehormatan bagiku apabila dia mau menerimaku dengan tangan terbuka.
            Sebenarnya kami sudah jadian lewat hp,kami merasa cocok dan memiliki banyak kesamaan dalam beberapa hal. Dia bilang padaku bahwa dia sudah putus dengan fio,pacarnya. Aku merasa jadi orang yang penting bagi rian,karna dia rela memutuskan pacarnya yang sangat dia banggakan itu demi aku,seorang perempuan yang baru di kenalnya melalui sebuah hp dan belum pernah bertemu.
            Aku sering membuka facebooknya,memastikan status nya sekarang. Kulihat status nya masih berpacaran dengan ifo,ku tanyakan hal itu pada rian. Namun rian menjawab bahwa dia sudah tidak  mengaktifkan facebooknya. Itu hanya facebooknya yang dulu. Dia menceritakan tentang dulu sewaktu baru saja jadian dengan fio.
            “Sewaktu pulang sekolah,aku  mengajak fio main,kami keliling pasar dan akhirnya istirahat di sebuah warnet. Dia mengajak ku membuat facebook,dengan  nama dan hubungan yang sedang kami jalin ini. Dia membuat facebook untukku dan aku membuat facebook untuknya. Kami berdua mulai mengisi biodata dengan penuh canda tawa,aku  sangat bahagia bersama fio saat itu. Hujan lebat yang mengguyur bumi pun tidak kami hiraukan,karna kami asik berduaan.
Kami kemalaman di warnet,hujan tak kunjung reda,mati lampu pun terjadi,fio semakin memegang tanganku erat-erat,dia takut kegelapan. Dengan menggunakan lilin yang di beri oleh seorang penjaga warnet,kami berdua menunggu hujan reda”
Tapi,aku merasa minder apabila bertemu dengannya nanti,bagaimana jika dia ternyata tidak menyukaiku,tidak srek dengan penampilanku,karna aku berbeda jauh dengan fio.
            Tibalah hari saat rian dan teman-teman dari sekolah lain datang ke sekolahku,ayu mengajaakku untuk menemui rian. Karna aku belum tau yang mana rian,aku santai saja.
“nha,ini rian..”ujar ayu  ketika sudah ada di depan rian
Aku hanya diam saja karna malu,aku bingung apa yang harus aku lakukan. Orang yang ada di depanku ini sangat perfect banget,aku gak pernah bayangin kalau aku bakal ketemu sama cowok secakep ini.
Ayu meninggalkan aku dan rian di belakang kelas,aku duduk di samping rian. Kalau di telfon memang kami akrab,tapi saat bertemu,aku hanya bisa membisu.
“kamu…”ucap kami bersamaan
“kamu duluan aja,”ucap rian
“kamu aja yang duluan,”sahutku
“kamu dona?.. cewek yang sering aku telfon?..”
“iya,kamu rian kan?”
“iya bener,kitaa udah jadian kan di telfon?”
“i.. iya.”
 Rian terlihat santai dan tenang-tenang saja,bahkan dia tidak berkomentar tentang aku. Aku jadi merasa tidak enak dan malu.
            Ketika teman-teman rian menghampiri rian,mereka bertanya pada rian
“siapa tuh sob? Kenalan baru?”
“inget fio bro..”
“aih,kalian ini apa-apaan sih? Udah maen sana,ganggu aja”sahut rian
            Aku jadi penasaran dengan rian dan kepribadiannya,kenapa teman-teman rian mengngatkan rian tentang fio? Apa yang sebenarnya terjadi antara hubungan rian dengan fio?..
Rasa penasaranku tidak bisa ku bending lagi. Malam harinya kunyatakan PUTUS dengan rian. Dia bertanya-tanya kenapa aku mengatakan hal demikian.
             Aku tidak mau menjelaskan apapun pada rian,saat pulang sekolah,kulihat rian ngorol dengan ayu. Mereka tampak serius sekali,aku diam-diam mendengarkan percakapan mereka.
“gimana tadi?”Tanya ayu
“gimana apanya? Orang nya biasa-biasa aja,”
‘iya memang dia biasa-biasa aja,cantikan juga fio”
“lalu kenapa kamu ngenalin aku sama dia?..”
“kasihan aja sama dia. Makanya aku kenalin ke kamu. Eh,kata dona kamu putus ya sama fio,demi dona?”
“enggak,aku Cuma bohong aja sama dia,biar dia mau nerima aku,aku kira sih orangnya cantik.. tapi lebih cantik fio.”
“terus sekarag dia gimana? Kamu duain?”
“ya iyalah,lagi pula fio gak di sini. Jadi dia gak tau”
“jangan sampai ketahuan sama dona ya,”
            Kini aku sudah tau apa tujuan dari ayu mengenalkanku dengan rian,dia hanya sebatas kasihan saja denganku karna sudah lama tidak pacaran.
Namun bagiku ini justru lebih sangat menyakitkan,karna aku telah di bohongi dan di duakan utuk yang kedua kalinya. Aku tidak mau lagi pacaran,aku cukup berterimakasih karna ada orang yang sudah mau mengasihaniku,tapi maaf,itu tidak perlu untukku.
“karna kamu,aku sekarang jadi tambah sakit….. kamu udah tau tentang semua yang pernah aku rasain ketika aku mengenal cinta monyet di SMP,tapi kenpa kamu melakukan hal yang sama? Ketika kamu tau bahwa aku tidak ingin hal itu terulang kembali dalam cerita hidupku. Kamu memang pernah singgah di hatiku dan sempat meninggalkan secuil cinta dengan segunung kenangan.
Namun aku rasa itu tidak perlu terjadi jika aku sudah mengetahuinya sejak awal,kenangan yang kamu berikan terlalu pahit dan perih nya masih membekas di hati ini.
Aku tidak akan menjadi selemah ini jika tidak mengenal kamu,semua ini gara-gara kamu,
Sudah tau pernah ada luka di hatiku,malah kau siram dengan air garam yang justru menambah perihnya luka ini.
Kamu…”
            Pertemananku dengan ayu tidak seperti dulu lagi,aku lebih senang sendiri dari pada harus menerima belas kasihan dari orang yang belum tentu mengetahui perasaanku.
            Cinta tidak hanya ada satu dan datang sekali saja,tapi cinta akan menghampiri orang yang memang benar-benar mau menjaganya  dan tidak menyia-nyiakannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar