Jumat, 27 Juni 2014

Cintaku Bertepuk Sebelah Tangan


C
intAku bertepuk sebelah tangan
 Seorang gadis cantik yang di sukai oleh banyak pria bernama Intya. Ada salah satu pria bernama Ferdi,dia sangan mencintai Intya.
“loe gak bosen-bosennya ya ngikutin Gue??...”
“sorry in,bukan maksud Gue jahat tapi Gue Cuma gak mau terjadi apa-apa sama loe..”
“ga usah sok perhatian deh loe sama Gue,pergi dan jangan pernah ikutin Gue lagi”
 Intya memang gadis yang pemilih,tidak semua cowok bisa dia terima baik sebagai pacar maupun temannya,seperti dia sendiri yang telah mengatakannya
“Gue tu ya suka sama cowok yang cakep,putih,tajir,and yang pasti gak malu-maluin kalau di ajak jalan”
Sedangkan Ferdi,dia hanya seorang cowok yang jelek,hitam dan dari keluarga yang pas-pasan. Karna terlalu inginnya dia bisa dekat dengan Intya,dia sembunyi-sembunyi mengambil nomor Intya dari hp teman Intya.
Alhasil,Ferdi dapat berkomunikasi dengan Intya melalui via sms dan telfon. Ferdi mengAku sebagai Fano,penggemar rahasia Intya.
“loe tu cantik banget tau,Gue suka sama loe. Bahkan Gue ngefans sama loe. Kalau aja loe tau,di kamar Gue banyak banget koleksi foto-foto loe.”
“oh ya??.. kok loe bisa punya foto-foto Gue?..”
“apa sih yang gak bisa di dapetin dari loe? Jangankan foto,hati loe aja Gue bisa dapetin.”
“gombal loe..”
“lho serius tau,kalau Gue boleh Tanya tipe cowok loe kaya apa sih?..”
“eemm… tipe cowok Gue tu susah-susah gampang siih. Gue gak bisa nyebutin nya soalnya Gue lebih suka nilai orang secara langsung.”
“berarti kalau gak secara langsung loe gak bisa nilai cowok?...”
“ya begitulah.”
“berarti loe juga belum bisa nilai Gue dong?..”
“belum,hanya suara aja di telfon belum tentu tampangnya sesuai dengan yang Gue inginkan.”
“loe cewek pemilih ya..”
“ya begitulah.kalau emang loe berani,kenapa kita gak ketemuan aja?...”
“siapa tAkut,oke.. kita ketemuan di mana?..”
“besok di café indah.”
“baiklah,tunggu Gue”
            Fano yang sebenarnya adalah Ferdi bingung tujuh keliling karna Intya mengajaknya untuk ketemuan.
“kalo soal uang sih udah Gue sediain,tapi kalo soal tampang,waduuhh….. kayanya Gue harus ganti muka dulu nih.”
            Karna bingung dengan apa yang harus di lAkukan,akhirnya Fano mendapat ide untuk dapat mengelabuhi Intya. Dia menyuruh temannya,Tono yang sangat akrab dengan nya untuk berpura-pura menjadi Fano yang sebenarnya adalah Ferdi sendiri.
“ayolah Ton,bantuin Gue.. Gue masih pengen bisa komunikasi sama Intya. And loe tau sendiri kan kalo Intya tu level cowok nya tinggi,mana mungkin Gue di terima?? Yang da juga bakal di tolak mentah-mentah.”
“duh.. gimana ya fer,Aku gak berani bohong,kan Aku udah punya Ajeng. Lagipula kalau emang dia gak selevel sama loe,ya udah.. cari yang lain aja. Gampang kan?...”
“please lah Ton,Gue pastiin kalau si Ajeng gak bakal tau tentang semua ini.. please.”
            Tono berfikir sejenak dan mencoba mengambil keputusan yang terbaik untuk sahabat dan juga pacarnya.
“baiklah,tapi Cuma sekali aja ya.”
“nah,gitu dong. Itu baru yang namanya sahabat” 
Tono bertemu dengan Intya di café yang telah di janjikan. Tak melenceng jauh dari fikiran Ferdi bahwa Intya pasti aka menerima Tono dengan baik,karna Tono adalah cowok yang perfect.
“hay.. Intya kan?..” (mengajukan tangan)
“hay juga,, iya Gue Intya. Loe Fano kan?..”(menyalami tangan Tono)
“iya. Ternyata loe lebih cantik dari foto-foto loe yang Gue pajang di kamar Gue.”
“ah.. bisa aja loe”
Begitulah keakraban mereka sejak pertama kenal,Fano yang sebenarnya adalah Tono harus banyak berlatih dari Ferdi saat akan bertemu dengan Intya. Hal yang di tAkutkan akhirnya benar-benar terjadi,itya jatuh cinta pada Fano,dia pun berharap agar Fano bisa menjadi pacarnya. Tono tidak tau menau tentang apa yang akan di katakana oleh Intya dan Ferdi di telfon.
Ferdi memang sangat egois,dia menjadikan Tono sebagai boneka yang mewakilinya saat bertemu dengan Intya. Ferdi sudah jading dengan Intya,sungguh sangat bermekaran hati Ferdi saat ini karna dia memiliki pacar seorang bidadari,dan Intya juga sangat senang,karna penggemar nya mirip vino g. bastian.
Ferdi selalu meminta agar Tono mau bertemu dengan Intya saat Intya minta ketemuan.
“kan kamu bilang Cuma sehari aja n sekali itu aja.”
“tolonglah Ton,Gue bener-bener butuhin loe.”
“tapi Aku ada janji sama Ajeng.”
“nanti biar Gue yang ngomong sama Ajeng deh.”
“tapi hanya sekali ini aja yaa..”
“yapz.”
Fano dan Intya bertemu kembali,bahkan pertemuan kali ini Tono harus berlaga menjadi pacar Intya yang haru menemani Intya kemana saja dan berkenalan dengan teman-teman Intya. Saat mereka sedang berkencan,Ajeng melihat semua adegan yang dilAkukan oleh pacarnya dengan orang lain. Ajeng yang harus rela janjinya di batalkan karna katanya Tono ada kepentingan keluarga harus menerima kekecewaan karna ternyata Tono berbohong. Ajeng berlari dan menangis.
Keesokan harinya ketika Tono bertemu dengan Ajeng,Ajeng tampak tidak mengenal Tono dan sikapnya sangat jutek
“kamu kenapa sih jeng?.. kok cemberut gitu ketemu Aku. Apa karna kemarin Aku tidak bisa mengajak kamu jalan? Kan Aku sudah bilang kalau Aku.. (belum selesai Tono bicara,sudah di poTong oleh Ajeng)
“kamu ada urusan keluarga? Iya?.. Aku ndak nyangka ya ternyata lelaki yang Aku banggakan selama ini adalah penghianat.”
“apa maksu kamu Ajeng?..”
“kamu piker Aku ndak tau kalau kamu kemarin bermesraan dengan wanita lain!! Aku tau Ton,Aku ndak cantik,Aku ndak kaya,dan Aku ndak sesempurna wanita lain yang kamu idamkan.mungkin memang Aku ndak pantas buat kamu,Aku hanya akan merusak image kamu aja di depan teman-teman kamu. Aku ndak selevel sama kamu,Aku memang wanita bodoh yang bisa kamu mainkan seenaknya saja. Walaupun Aku Cuma gadis desa,tapi Aku masih punya perasaan Ton,terimakasih kamu sudah menyakiti Aku. Mulai sekarang,jangan pernah kamu cari Aku lagi. Hubungan kita sudah berakhir..”
 Tono terdiam bingung,apa yang harus dia katakana pada Ajeng tentang semua yang dia lAkukan selama ini di belakang Ajeng. Sementara Tono berpikir,Ajeng sudah meninggalkan nya pergi. Ketika Tono berbalik badan,
“lho,Ajeng mana?.. kok sudah tidak ada?..”
Tono mendatangi Ferdi dan marah-marah padanya. Dia menyalahkan Ferdi dan menganggap Ferdi biang masalah dari semua ini. Tono tidak mau lagi untuk bertemu dengan Intya. Karna gara-gara dia bertemu dengan Intya,dia harus kehilangan Ajeng.
“maafin Gue Ton,gara-gara Gue hubungan loe sama Ajeng jadi berantkan gini.”
Tono hanya dapat berekspresi marah,karna dia tidak kuasa jika harus memaki-maki sahabatnya sendiri.
Sementara itu,Ajeng yang merasa kecewa karna di hianati oleh sang pacar,hanya bisa meratapi nasib diri. Aktivitasnya sehari-hari hanyalah merenung dan menulis isi hatinya di atas sebuah daun dengan menggunakan getah. Daun yang sudah di tulisi dia terbangkan,biarlah terbang bersama angin entah kemana. Dia berharap agar cintanya pada Tono dapat hilang seperti hilangnya dedaunan yang dia terbnagkan. Namun,apa yang Ajeng harapkan salah. Daun-daun yang sudah dia tulisi jatuh keatas air dan bermuara di pinggir batu-batu di sebuah pantai. Air yang mengalir begitu deras di sela-sela bebatuan menggambarkan kesedihan Ajeng,bunga-bunga yang turut menyaksikan kepedihan Ajeng tampak layu,tulisan-tulisannya yang perlahan pudar karna air bagai cinta Ajeng yang tak sampai. Ajeng duduk di atas batu-batu itu dan terdiam melamun. Tiba-tiba ada seorang yang dating lelaki dari belakangnya.
“Aku sudah baca tulisan-tulisan yang ada di daun-daun itu sebelum pudar terkena air. Banyak sekali daun yang sudah kamu buang,tidak sayangkah kamu?.. menotori pantai ini dengan daun-daun yang tiada gunanya?..Ajeng,sebenarnya Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita yang kamu lihat waktu itu. Aku hanya di mintai tolong oleh Ferdi untuk berpura-pura menjadi dia di depan  Intya. Intya dalah cewek yang di sukai oleh Ferdi,namun Intya tidak menyukai Ferdi karna ketidaklevelannya dengan Intya. Akhirnya Aku yang berlakon sebagai Ferdi dan berperan sebagai pacarnya Intya. Sungguh Aku tidak memiliki perasaan apapun pada Intya,percayalah padAku Ajeng.. Aku hanya mencintaimu.”
“benarkah semua itu?..”
“tentu,kalau kurang bukti,Aku bisa panggilkan Ferdi agar dia menjelaskan pada kamu apa yang sebenarnya terjadi,atau Aku juga harus memanggil Intya agar dia tau semuanya.?”
“ndak perlu,Aku sudah cukup percaya kepadamu.”
“trimaksih ya,kamu memang wanita lain dari yang lain”
Ajeng kembali bersama dengan Tono,dan Intya sudah mengetahui semuanya ketika dia telfonan dengan Ferdi menggunakan hp 3G. dia sudah tau bahwa Fano bukan orang yang sebenarnya biasa berhubungan dengannya,karna orang yang sebenarnya adalah Ferdi. Intya tetap tidak bisa menerima Ferdi. Ferdi menyadari bahwa langit an bumi selamanya tidak akan pernah bersatu kecuali sudah berakhir semua kisah di alam semesta ini. Tidak selamanya cinta harus bersatu,ada kalnya orang harus kecewa karna CINTA.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar