BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan
adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan (Mansjoer, 2001). Selama masa kehamilan, ibu dan janin
adalah unit fungsi yang tak terpisahkan. Selama kehamilan normal, saluran cerna
dan organ-organ penunjangnya mengalami perubahan, baik secara anatomis maupun
fungsional, yang dapat mengubah secara bermakna kriteria untuk diagnosis dan
terapi untuk beberapa penyakit.
Jika
seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang cukup
serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan
perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan
lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat
saja terjadi. Beberapa penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap
oleh wanita hamil.
B.
TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui pengaruh penyakit
jantung pada wanita hamil
b. Untuk mengetahui pengaruh penyakit
diabetes mellitus pada wanita hamil
c. Untuk mengetahui pengaruh penyakit
system pernafasan wanita hamil
d. Untuk mengetahui pengaruh penyakit
pencernaan pada wanita hamil
e. Untuk mengetahui pengaruh hematologi
pada wanita hamil
f.
Untuk
mengetahui pengaruh penyakit perkemihan pada wanita hamil
C.
MANFAAT PENULISAN
a. Manfaat teoritis
1. Sebagai pengembangan bahan masukan atau pengkajian
baru khususnya ilmu kebidanan.
b. Manfaat praktis
1. Bagi institusi
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa akademi
kebidanan STIKes Bina Generasi Polewali Mandar
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan
topik kehamilan disertai penyakit pada wanita hamil
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
A.
PENYAKIT JANTUNG
Kehamilan
dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu yang bersangkutan.
Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung. Sebaliknya, penyakit jantung akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya
pada kehamilan dengan jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan sistem jantung dan pembuluh darah. Jika seorang wanita hamil
mengidap penyakit jantung akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
1.
Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu
dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini
bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tubuh ibu dan janin yang dikandungnya.
2.
Jantung dan diafragma (sekat rongga dada) terdorong ke atas karena
pembesaran rahim.
Dengan
demikian. cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat penyakit jantung.
Kemungkinan timbulnya payah jantung (dekompensasi cordis) pun dapat terjadi.
Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:
·
Cepat merasa lelah
·
Jantung berdebar-debar
·
Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan di sekitar mulut
(sionosis)
·
Bengkak pada tungkai atau
terasa berat pada kehamilan muda.
Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan :
Ø Kelas I
o Tanpa pembatasan kegiatan fisik
o Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
Ø Kelas II
o Sedikit pembatasan kegiatan fisik
o Saat istirahat tidak ada keluhan
o Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi
jantung seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas
atau angina pectoris
Ø Kelas III
o Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik
o Saat istirahat tidak ada keluhan
o Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan
gejala-gejala insufisiensi jantung
Ø Kelas IV
·
Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun
Komplikasi :
Komplikasi pada ibu dapat terjadi : gagal jantung
kongestif, edema paru, kematian, abortus.
Komplikasi pada janin dapat terjadi : prematuritas,
BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
Penatalaksanaan :
Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit
dalam atau ahli jantung. Secara garis besar penatalksanaan mencakup mengurangi
beban kerja jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deuretik,
meningkatkan kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan menurunkan after load
dengan vasodilator.
Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya
yaitu :
Ø Kelas I :
·
Tidak memerlukan pengobatan tambahan
Ø Kelas II :
·
Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya
harus menghindari aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien
dirawat bila keadaan memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36 minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran.
Ø Kelas III :
·
Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 minggu
dapat diberikan diuretic
Ø Kelas IV :
·
Harus dirawat di RS. Kedua kelas ini tidak boleh hamil
karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan
kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus
berbaring selama hamil dan nifas. Bila terjadi gagal jantung mutlak harus
dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan tirah baring, digitalis,
dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat hilang.
B.
PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi
karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi
atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup
pasien yang sudah mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui
saat kehamilan ini dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.
Dalam
kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat
berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam
darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai
janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian
kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain :
estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka
terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
Diagnosis :
Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat
dikelola sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan factor resiko
berupa beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa
sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari
4000 gr, riwayat PE dan polyhidramnion.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
Klasifikasi :
Ø Tidak tergantung insulin (TTI), Non Insulin Dependent
diabetes mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah.
Ø Tergantung insulin (TI), Insulin dependent Diabetes
Melitus yaitu kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula
darah.
Komplikasi :
Komplikasi maternal : infeksi saluran kemih, hydramnion,
hipertensi kronik, PE, kematian ibu.
Komplikasi fetal : abortus spontan, kelainan
congenital, insufisiensi plasenta, makrosomia, kematian intra uterin.
Komplikasi Neonatal : prematuritas, kematian intra
uterin, kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia,
hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.
Penatalaksanaan :
Prinsipnya
adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa < 105
mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%. Selain itu
juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan
pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu
dan kadar Hb glikosila. Ajarka pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan
anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat
mendekati persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat
hamil dan menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI,
kenaikan BB pada trimester I diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg
/minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.
Penatalaksanaan Obstetric :
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan
DJJ, dan secara khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir
minggu sejak usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat
dan gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur
kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa.
Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan
diabetesnya terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin
(normalnya >20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan
amniosentesis dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila UK <38 minggu).
Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi harus dirawat sejak UK 34 minggu dan baisanya
memerlukan insulin.
C.
PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN
Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi
kehamilan, persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit
perubahan pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma
dan paru-paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun
penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit
paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC, asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.
1.
TUBERKULOSIS PARU-PARU
Diagnosa
Dalam
anamneses Ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-paru
Keluhan dan gejala-gejala :
Batuk
menahun, batuk darah, dan kurus kering.
Pemeriksaan fisis-diagnostik :
Pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi
pernapasan.
Penanganan :
·
Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan
dicampurkan dengan wanita hamil lainnya.
·
Pengobatan harus selalu bekerja sama dengan ahli
paru-paru
·
TBC paru-paru tidak merupakan indikasi abortus buatan
dan terminasi kehamilan
2.
ASMA
Penyakit
asma dan kehamilan kadang-kadang bertambah berat. Dalam batas yang wajar asma
tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan. Penyakit asma yang berat dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan
pertukaran o2 dan co2.
3.
PENYAKIT PNEUMONIA
Penyakit
radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan , persalinan atau
nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas badan tinggi, gangguan
pernapasan mengganggu pertukaran o2 dan co2 sehingga membahayakan pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim sampai terjadi keguguran dan persalinan
premature.
4.
BRONCHITIS DAN INFLUENZA
Bronchitis
dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak membahayakan jiwa
ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian besar sembuh sehingga
kehamilan dapat berlangsungdengan baik.
D.
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN
1. MULUT
·
Hipersalivasi
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I, biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan kehamilan.
Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I, biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan kehamilan.
·
Glugivitis dan epulis
Gusi lunak,
membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah terutama sewaktu
menggosok gigi.
·
Karies gigi
Gigi yang
rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan berkurang, mual, dan
muntah sehingga kalsium menjadi berkurang.
2. ESOFAGUS DAN LAMBUNG
·
Pirosus
Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua.
Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua.
·
Esofagitis erosive
Wanita hamil
dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada lambung. Gejalanya pedih
dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang dengan hematomesis.
·
Varises esophagus
Varises
esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan menjadilebih berat
bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan hipertensi
portal.
·
Gastritis
Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.
Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus.
·
Apendisitis
Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric.
Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric.
·
Hemoroid (wasir)
Pemekaran
pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang sudah ada dapat menjadi
lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa nyeri dan luka serta
mengeluarkan darah
E.
PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI
Dalam
kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi pengenceran
darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah.
Perbandingan pertambahan
tersebut adalah :
·
Plasma darah bertambah 30%
·
Sel-sel darah bertambah 18%
·
Hemoglobin bertambah 19%
1. ANEMIA
Penyebab
anemia umumnya antara lain :
·
Kurang gizi (malnutrisi)
·
Kurang zat besi
·
Malabsorpsi
·
Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu,
haid dan lain-lain.
·
Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus,
malaria dll
Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
·
Keguguran
·
Partus prematurus
·
Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah
·
Atonia uteri dan perdarahan
·
Syok
·
Dll
2. LEUKEMIA
Leukemia dalam kehamilan tidak begitu
saling mempengaruhi. Namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan
diri secara teratur dan lebih sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap
ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematurus.
Pencegahan:
·
Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya
jangan hamil
·
Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan
tubektomi
3. HEMOSTATIS
DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH
Hemostatis adalah terhentinya aliran darah
dari pembuluh darah yang terluka. Ada 3 faktor proses hemostatis
·
Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti
kulit, otot, subkutis, dan jaringan lain.
·
Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah
·
Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam
pembuluh darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.
F.
PENYAKIT SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada
pemeriksaan urin, ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml.
Urin yang diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran tengah atau diambil
denagn fungsi suprasimpisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000
per ml disebut dengan istilah bakteriuria.
Macam-macam infeksi saluran
kemih :
1)
BAKTERI
URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)
Frekuensi
bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10 %, dan dipengaruhi oleh paritas, ras,
sosioekonomi wanita hamil tersebut. Beberapa peneliti mendapatkan adanya
hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan kejadian anemia dalam
kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan preeclampsia.
Oleh karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus diobati dengan
seksama sampai air kemih bebas dari bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan
beberapa kali. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian sulfonamide,
ampisilin, atau nitrofurantoin.
2) BAKTERIURIA
DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)
·
Sistitis
Sistitis
adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang bagian atas saluran
kemih. SIstitis ini sering dijumpai dalam kehamilan dan nifas, penyebab utama
adalah E. coli,dapat pula oleh kuman-kuman yang lain.
o
Faktor
predisposisi
Uretra
wanita yang pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang tertinggal, disamping
penggunaan kateter yang sering dipakai dalam usaha mengeluarkan air kemih dalam
pemeriksaan ginekologik atau persalinan.
o
Gejala-gejala
ü Kencing
sakit terutama pada akhir berkemih
ü Meningkatnya
frekuensi berkemih dan kadang-kadang disertai nyeri di bagian atas simfisis
ü Perasaan
ingin berkemih yang tidak dapat ditahan
ü Air
kemih kadang-kadang tersa panas
ü Suhu
badan mungkin normal atu meningkat
ü Nyeri
di daerah suprasimfisis
o
Pengobatan
: Dapat diobati dengan sulfonamide, ampisilin, eritromisin.
·
Pielonefritis
akuta
Pielonefritis
akuta merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai dalam kehamilan, dan
frekuensinya kira-kira 2%, terutama pada kehamilan terakhir dan permulaan masa
nifas.Penyebab utam adalah E.coli, dan dapat pula oleh kuman-kuman lain seperti
stafilokokkus aureus, baasillis proteus, dan pseudomonas aeruginosa.
o
Gejala-gejala
ü Penyakit
biasa timbul mendadak
ü Wanita
yang sebelumnya merasa sakit sedikit pada kandung kemih
ü Tiba-tiba
menggigil
ü Badan
panas
ü Rasa
nyeri dipunggung terutama sebealh kanan
ü Nafsu
makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan kadang-kadang diare
o
Pengobatan
ü Penderita
harus dirawat, istirahat berbaring, dan diberikan cukup cairan dan antibiotika
seperti ampisilin atau sulfonamide, sampai tes kepekaan kuman ada, kamudian
antibiotika disesuaikan dengan hasiltes kepekaan tersebut.
·
Glomerulonefritis
akuta
Glomerulonefritis
akuta jarang dijumpai pada wanita hamil. Penyakit ini dapat timbul setiap saat
dalam kehamilan, dan pnderita nefritis dapat menjadi hamil.biasanya disebakan
oleh streptococcus beta -haemolyticus jenis A.glomerulonefritis akuta mmpunyai
pngaruh tidak baik terhadap hasil konsepsi,terutama yang d sertai tkanan darah
yang sangat tinggi dan insufisiensi ginjal ,dapat menyebabkan abortus.partus
prematururus dan kematian janin.
o
Pengobatan
ü Istirahat
baring sama dengan diluar kehamilan
ü Diet
yang sempurna dan rendah garam,
ü Pengendalian
hepertensi srta kesimbangan cairan dan elktrolit
·
Glomeruloneferitis
kronika
Ialah
pnyakit yang sudah di derita oleh ibu hamil beberapa tahun sebelumnya karena
itu pada pemeriksaan khamilan pertama dapat dijumpai proteinuria,sedimen yang
tidak normal dan hepertensi.
o
Gejala-gejala
ü Terdapat
proteinuria
ü Kelainan
sedimen dan hipertensi
ü Edema
di muka
ü Anemia
·
Sindroma
nefrotik
Sindroma
nefrotik dahulu di kenal dengan nama nefrosis ialah suatu kumpulan gejala yang
terdiri atas udem ,proteinuria (> dari 5 gram sehari),hipoalbuminemia dan
hiperkolestrolmia.penyakit-penyakit yang dapat menyertai sindroma nefrotik
ialah glomerulo-nefritis kronika (paling sering),lupus eritematosus, diabetes
militus, amiloidosis, sifilis dan thrombosis vena renalis.
·
Gagal
ginjal mendadak
Gagal
ginjal mendadak dalam kehamilan adalah komplikasi yang sangat gawat dalam
kehamilan dan nifas,karena dapat menimbulkan kematian,atau kerusakan fungsi
ginjal yang tidak bisa sembuh lagi.pnderita yang mengalami gagal ginjal
mendadak ini sring di jumpai pada kehamilan muda 12-18 minggu,dan kehamilan
yang telah cukup bulan.
o
Gejala-gejala
ü Sepsis
ü adanya
tanda-tanda oliguri mendadak dan asothemia
ü pembekuan
darah intra paskuler
o
Pengobatan
ü Penderita
di beri infus atau trnfusi darah
ü Di
perhatikan kesembangan elektrolit dan cairan
ü Lakukan
hemodialisis bila ada tanda-tanda.
·
Ginjal
polikistik
Polikistik
merupakan kelainan bawaan (herditer).kehamilan umumnya tidak mmpengaruhi
perkembangan pembentukan Ginjal kista pada ginjal,begitu pula sebaliknya.akan
tetapi bila fungsi ginjal kurang baik ,maka kehamilan akan memperberat atau
merusak fungsinya .sebaliknya wanita yang telah mempunyai klainan sebaiknya
tidak hamil karena kemungkinan timbul komplikasi akibat kehamilan yang sangat
tinggi.
·
Tuberklosis
ginjal
Jarang
di jumpai wanita hamil dengan tubrklosis ginjal ,walaupun dalam literatur di sebutkan
ada.kehamilan akan mmpengaruhi TBC ginjal trsebut bila tidak di obati.TBC pada
ginjal dapat hamil terus ,asal fungsi ginjalnya baik. Terapi TBC ginjal sama
dengan trapi TBC organ-organ lain. Untuk mmbuat diagnose TBC ginjal diperlukan
pemeriksaan laboratorium khusus.
·
Kehamilan
Pasca Nefrektomi
Pada pendrita
yang mempunyai satu ginjal karna kelainan congenital atau pasca nefrktomi,
dapat atau boleh hamil sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal. Perlu
pemeriksaan fungsi ginjal sebelum hamil dan selama kehamilan serta diawasi
dengan baik, karena kemungkinan timbulnya infeksi saluran kemih. Persalinan
dapat berlangsung pervaginam kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu.
·
Kehamilan
Pasca Transplantasi Ginjal
Sampai
akhir ini masih terdapat laporan tentang kehamilan sampai cukup bulan, setelah
wanita yang mengalami transplantasi ginjal. Proknosisnya cukup baik, bila
ginjal yang diimplantasikan tersebut berasal dari donor yang hidup. Namun bila
ginjal yang ditransplantasikan tersbut berasal dari ginjal donor yang telah
meninggal (kadaver), maka kemungkinan akan terjadi kerusakan atau fungsi ginjal
akan memburuk setelah 1 tahun, sehingga pada wanita tersebut harus dilakukan
dialisis terus menerus untuk mempertahankan kehidupannya.Wanita yang
menginginkan hamil setelah dapat transplantasi ginjal, haruslah diawasi ketat
oleh Spesialis Obstetri dan Spesialis Penyakit Ginjal.
Adapun
kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang wanita yang telah mendapat transplantasi
ginjal, untuk diperbolehkan hamil antara lain sbb:
1. Kesehatan
penderita dalam keadaan baik dalam waktu 1-2 tahun setelah mendapat
transplantasi ginjal.
2. tidak
ada kontra indikasi obstetri untuk hamil
3. Tidak
ada proteinuria
4. Tidak
ada tanda-tanda penolakan graft
5. Fungsi
ginjal harus baik ,dngan hasil pmeriksaan laboratorium didapat kadar kreattinin
darah antara0,8-2 mg/ml
6. Tidak
ada tanda-tanda bendungan,yabg di buktikan dengan pemeriksaan urogram
7. Tidak
ada tanda-tanda hipertensi
8. Mendapat
terapi
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Beberapa
penyakit perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita hamil antara
lain :
1.
Penyakit Jantung
Kehamilan
dan penyakit jantung akan saling mempengaruhi pada individu yang bersangkutan.
Kehamilan akan memberatkan penyakit jantung. Sebaliknya, penyakit jantung akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya
pada kehamilan dengan jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri
terhadap perubahan sistem jantung dan pembuluh darah. Jika seorang wanita hamil
mengidap penyakit jantung akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
Ø Meningkatnya
volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya
pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan tubuh ibu dan janin yang dikandungnya.
Ø Jantung dan
diafragma (sekat rongga dada) terdorong ke atas karena pembesaran rahim.
Dengan
demikian. cukup jelas bahwa kehamilan dapat memperberat penyakit jantung.
Kemungkinan timbulnya payah jantung (dekompensasi cordis) pun dapat terjadi.
Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:
·
Cepat merasa lelah
·
Jantung berdebar-debar
·
Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan di sekitar mulut
(sionosis)
·
Bengkak pada tungkai atau
terasa berat pada kehamilan muda.
2.
Penyakit Diabetes Mellitus
Diabetes
mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi
glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat
kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM
(tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang
benar-benar menderita DM akibat hamil.
3.
Penyakit Pernafasan
Pada
umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan nifas,
walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system pernapasan, karena
uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru-paru keatas serta
sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu
meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam
kehamilan yaitu TBC, asma bronchial,
pneumonia, bronchitis dan influenza.
4.
Penyakit Pencernaan
Penyakit pencernaan pada wanita
hamil dapat terjadi di mulut, esofagus dan lambung. Penyakit yang diderita ibu
hamil di mulut antara lain :
·
Hipersalivasi
·
Glugivitis dan epulis
·
Karies gigi
Sedangkan penyakit yang
diderita ibu hamil di esophagus dan lambung antara lain :
·
Pirosus
·
Esofagitis erosive
·
Varises esophagus
·
Gastritis
·
Apendisitis
·
Hemoroid (wasir)
5.
Penyakit Hematologi
Dalam
kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi pengenceran
darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah.
Perbandingan pertambahan
tersebut adalah :
·
Plasma darah bertambah 30%
·
Sel-sel darah bertambah 18%
·
Hemoglobin bertambah 19%
Adapun
penyakit hematologi yang dapat diderita oleh ibu hamil yaitu :
Ø ANEMIA
Penyebab
anemia umumnya antara lain :
·
Kurang gizi (malnutrisi)
·
Kurang zat besi
·
Malabsorpsi
·
Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu,
haid dan lain-lain.
·
Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus,
malaria dll
Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
·
Keguguran
·
Partus prematurus
·
Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah
·
Atonia uteri dan perdarahan
·
Syok
·
Dll
Ø LEUKEMIA
Leukemia dalam kehamilan tidak begitu
saling mempengaruhi. Namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan
diri secara teratur dan lebih sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap
ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematurus.
Ø HEMOSTATIS
DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH
Hemostatis adalah terhentinya aliran darah
dari pembuluh darah yang terluka. Ada 3 faktor proses hemostatis
·
Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti
kulit, otot, subkutis, dan jaringan lain.
·
Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah
·
Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam
pembuluh darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.
6.
Penyakit
Sistem Perkemihan
Sistem
perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). Infeksi saluran kemih adalah bila pada pemeriksaan urin, ditemukan
bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang diperiksa harus
bersih, segar dan dari aliran tengah atau diambil denagn fungsi suprasimpisis.
Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml disebut dengan
istilah bakteriuria.
Macam-macam infeksi saluran
kemih :
Ø BAKTERI
URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK)
Ø BAKTERIURIA
DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK)
·
Sistitis
·
Pielonefritis
akuta
·
Glomerulonefritis
akuta
·
Glomeruloneferitis
kronika
·
Sindroma
nefrotik
·
Gagal
ginjal mendadak
·
Ginjal
polikistik
·
Tuberklosis
ginjal
·
Kehamilan
Pasca Nefrektomi
·
Kehamilan
Pasca Transplantasi Ginjal
B. SARAN
1. Bagi Institusi
Diharapkan agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang
bersifat membangun tentang kehamilan disertai penyakit
2. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan
Diharapkan agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan
tentang kehamilan disertai penyakit
3. Bagi Pembaca
Diharapkan untuk petugas kesehatan agar
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Rukiah, Ai Yeyeh S.Si.T, “ Asuhan
Kebidanan IV (Patologi Kebidanan)”, Jakarta: Trans Info Media, 2010.
Prawirohardjo, Sarwono, “Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal “, Jakarta : PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar