BAHAGIA MELEPASMU
engkau adalah
pesona indah yang menjadi penyejuk kalbuku,haruskah tinggal kenangan yang silam
menyataiku. aku pernah mencoba untuk bersama yang lain,namun tak sanggup hapus
bayanganmu,penyemangatku. kau mengukir cerita indah yang membekas di hati,ku
ingin engkau kembali,namun bagaimana.. aku tak sanggup lagi mengatakan padamu
apakah ini
egoku,terlalu mengharapkanmu dan meminta untuk memilikkimu. ego yang tak ada
masanya,bahkan ketika hati tergores luka,sampai tersiram air garam saat belum
keringpun,masih sanggup berkata,”aku aik-baik saja”
aku tak
pernah bisa mendustai dan aku tidak munafik,memang ku akui sangat sulit
melupakanmu,menghapus namamu dan segala moment denganmu,tak akan bisa.
mungkin
merindukanmupun adalah dosa dalam hidupku,dan aku akan menjadi penghuni kekal
neraka karna dosa-dosaku yang setiap saat merindukanmu.
namaku
rela,ya saat ini aku sedang dirundu dalam kegelisahanku dalam mengarungi hidup.
seharian ini aku sudah berpuluh-puluh kali melihat hp ku,siapa tau ada bbm dari
dia.
setiap hp ku
berbunyi,aku harap itu dari dia,walaupun hanya sebatas kalimat,”kamu lagi
apa?”. terlalu tinggi memang mimpiku ini,apa aku yang terlalu bodoh?
“la..udah
sih,galau mulu tiap hari,ga bosen apa?” ujar maya
“iya
itu,kaya ga ada kerjaan lain. maasih banyak yang harus dipikirin,yang lebih
penting dari itu,Cuma dimas,dimas dan dimas aja yang ada di otak kamu itu
rel..”tambah tri
“katanya
cewek strong,kuat..tapi suruh move on dari satu cowok aja ga bisa-bisa”timpah
resi
“kalian
itu ga tau apa yang aku rasain,aku udah berusaha move on,aku coba lupain
dia,apapun itu caranya.tapi kalian liat sendiri kan hasilnya gimana,”
“udahlah..
kamu cari cowok aja gih sana,status kamu sama dia itu ga jelas,apa yang kamu
harepin? kamu mau wujudin mimpi-mimpi kamu itu? mustahil rel..”jawab yani
ini mungkin
memang salahku yang sejak awal menaruh rasa pada lelaki yang bernama dimas itu.
dimas banyak menorehkan luka dihatiku,namun ada puluhan gigabyte kenangan yang
dia berikan,dan itu semua tersimpan manis di otakku.
setiap orang,teman-temanku
dan siapapun itu menceritakan hal yang buruk tentang dimas,”dimas itu
playboy,banyak pacar,semua cewek di deketin” dan masih banyak lainnya. jujur
kadang telingaku panas mendengar setiap cerita orang tentang dia.
puluhan kali
dia nyakitin aku,ratusan kali dia nyuekin aku,aku diabaikan,aku
digantungin,namun apa responku.. tetap bertahan,aku tetap saja bertahan dengan
semua ini.
malam yang
belum terlalu larut ini masih saja diwarnai hujan yang memaksa bulan dan
bintang tak berani menampakkan dirinya. jarum jam yang masih mengarah pada
angka 11.11 WIB tak kuhiraukan.
berdiri
dipinggir jendela kamar,dengan menatap derasnya hujan yang semakin meremas
hatiku,telapak tangan mungil ini kutempelkan dikaca yang tampak bening dari
dalam kamarku,perlahan tubuhku lemas dan duduk terjatuh dipinggir jendela
itu,uap yang tergambar di kaca merupakan hembusan nafas yang masih kumilikki
saat ini.
“kluning...”suara
hp ku berbunyi
aku bergegas
merogoh hp yang ku simpan di kantong baju tidurku,aku tak berharap banyak saat
membuka hp ku,mungkin hanya sekedar broadcast,ujarku singkat. ternyata dimas
yang bbm, “PING!!!” kata yang dikirim oleh dimas,ini yang membuat aku semakin
sulit melupakannya,dia masih saja menyapaku,padahal dia seharusnya tau aku
tengah terluka karenanya. kubalas dengan “PING!!” “PING!!”,sampai akhirnya kami
beberapa kali bbman. malam semakin larut dan memakan waktu,mempercepat
perjalanan jarum jam kamarku,kali ini hujan kusaingi dengan derai air mataku.
***
saat di
kampus,kuceritakan segala kejadian yang kualami di malam itu,dengan mata sayu,wajah pujat dan sembab,perlahan ku mulai
menggambarkan keadaan hatiku
“coba
kalian bayangin,semalam waktu dimas bbm aku,aku ungkapkan segala rasa yang
kualami terhadap seseorang padanya,aku bilang aku susah move on,aku terlanjur
sayang sama cowok itu dan hampir gila karna cowok itu,tapi..sebenarnya dimas
lah yang aku ceritakan itu. aku menggambarkan semua itu untuk memberi kode
padanya,namun..kalian tau,
nadaku mulai melemah saat itu,seperti tak sanggup
lagi untuk melanjutkan cerita ini,maya yang sejak tadi sudah menyiapkan satu
bungkus tissue untukku,kini berkurang hingga separuhnya.
dia
masih mencintai masalalunya,dia menceritakan betapa sayangnya dia terhadap
kekasih dimasalalunya itu,hingga kini dia massih berharap,dia rindu hadirnya
sosok wanita yang telah meluluhkan hatinya itu. dia bertanya banyak hal
padaku,apa yang harus dia lakukan dan sebagainya..
dan
aku menjawab,”kalau memang kamu sayang sama dia,cinta sama dia,kejar,perjuangin
cinta kamu.. pertahanin rasa sayang kalian,cari dia dimas,temukan dia kembali
dan bawa masuk lagi dalam kehidupanmu,nyalakan api asmaramu,karna kamu hanyalah
sebatang lilin mati tanpa nya”
“kamu
bilang kaya gitu rel..?? nyadar ga sih? kamu pasti semakin terluka rel..”ujar
maya yang mulai sedih
“pasti
itu sakit banget rel,kamu yang sabar ya..”kata resi
“mungkin
kalo aku jadi kamu,aku udah pingsan baca bbm dia yang kaya gitu rel,ga
sanggup..”sahut tri
“aku
sendiri ga tau guys,kenapa bisa sekuat ini. aku bertahan untuk seorang ga
respect tanpa alasan,apa yang aku cari dari dia coba? ga ada kan.. aku hanya
cukup merasa nyaman ketika bersama dia.”
segala input
menjurus ke pokok bahwa aku harus segera move on dari dimas dan menghidupkan
kembali semangat hidup tanpa dimas.
***
aku sangat
bertrimakasih pada temanku yanti yang memperkenalkan aku dengan seorang yang
dekat denga dimas,dia adalah kakak kelas dimas dulu saat dimas masih duduk
dibangku perkuliahanya. iyan namanya. yanti cukup paham terhadap banyak
cowok,karna memang dia jagonya dalam hal pacaran. iyan menceritakan segala hal
yang dia tau tentang dimas,saat itu aku terlihat tegar dihadapan iyan saat iyan
memaparkan kisah dimas yang mengacu pada masalalunya. kafe “violin” yang tak
begitu ramai itu menjadikan suasana semakin pilu.
saat itu
terbilang aku memakai topeng,hatiku berteriak hancur,tidak sanggup untuk
menahan semua rasa ini perlahan air mataku menetes di atas meja dengan kain
pink yang melapisi meja itu.
“kamu
kenapa rel..??” tanya iyan
“hah..??
engga,aku ga papa kok,Cuma terharu aja denger cerita kamu..” jawabku mengelak
“kamu
suka ya sam dimas?”
“suka?
ah..becanda kamu ini,aku temenya geh,wajar kan kalo aku cari tau kenapa dia
serinng galau dan ga ada habisnya..”
“tapi
kamu kayanya cemburu gitu denger cerita dimas”
“aku
Cuma terharu aja kok,kasian ya dimas..pasti dia lagi sedih banget. makasih ya
yan..kamu udah ngasih tau aku tentang dimas”
“iya
rel.. sama-sama”
***
pantai adalah
tempat yang aku tuju saat setelah menemui iyan,miri sekali hal yang aku tau
saat itu. jadi selama ini aku hanyalah persinggahan untuk dimas,hanyalah
pelarian semata saat hatinya sedang bosan.
hancur memang
sangat hancur hatiku saat itu,namun akan lebih hancur saat aku melihat dimas
terus berlarut dalam kesedihanya. aku ga tega liat dia kaya gitu,walaupun
sebenarnya ini nyiksa diriku sendiri.
selama ini
dimas masih dibayangi masalalunya,kekasihnya pergi untuk waktu yang tidak
sebentar kala itu,dimas bekerja dan kekasihnya itu melanjutkan kuliah ke luar
pulau. mungkin karna jarak dan waktu yang memisahkan mereka,hubungan mereka
semakin lama semakin rapuh.
salah jika
orang-orang berkata bahwa dimas itu playboy dan banyak cewek,dia hanya sedang
mencoba mengalihkan perhatianya pada orang lain agar mampu menghidupkan cinta
dihantinya yang telah mati oleh kekasihnya itu.
selama 2
tahun dimas setia menanti kekasihnya itu untuk kembali ke pelukannya,namun
penantianya itu sia-sia. kekasihnya memang sudah kembali,namun hatinya sudah
tidak untuk dimas lagi. itu sebabnya dimas mendekatiku dan mencoba menjalin
hubungan denganku,namun cara dia salah.. dia datang,membahagiakanku,namun
sesaat setelah itu ia pergi dan hanya luka yang terus dia berikan untukku,dia
egois..hanya memikirkan perasaanya sendiri.
namun aku
juga tak sanggup melihat dia terpuruk seperti ini,dia sangat mencintai
kekasihnya,diaingin kembali lagi seperti dulu. hal yang terlintas difikiranku
saat ini adalah penyakit kekasihnya,apa karna penyakit jantung yang dialami
oleh fiara yang membuat dia menjauhi dimas yang sudah siap untuk meminangnya
itu.
“transplatasi
jantung” kalimat itu yang membuatku terenyuh saat itu, apakah dimas akan nekat
untuk memberikan jantungnya untuk fiara,itu berarti aku akan kehilangan dimas
dan cintanya.
sejak saat
itu,aku jatuh sakit..maagh ku kambuh,disertai vertigo dan demam. tak lain ini
adalah efek dari pikiranku yang selalu memikirkan dimas,diriku sendiriun
terabaikan.
abocath yang
ditusukkan kedalam vena tangan kiriku yang diikuti keluarnya darah segera
disambung dengan selang infus yang telah dialirkan dari flabot yang tergantung
pada sebuah tiang di sampingku. oksigen merupakan alat penting yang tak bisa
lepas dari hidungku,dan aku merasa lemas tak berdaya.
es krim dan
coklat tergeletak di atas meja ruanganku,semua yang datang menjengukku membawa
itu,karna mereka tau 2 hal itu adalah makanan kesukaanku. aku masih saja
mendengarkan musik melalui headset yang tersambung dari hpku,headset itu yang
membuatku bertahan sejauh ini. aku terus mendengarkan lagu yang dimas nyanyikan
saat itu dan dikirim via voice note. satu lagu itu diputar hingga hp lowbat.
headset pinkku yang sudah berhari-hari terpasang dilubang telingaku tak boleh
lepas sedetikpun.
hanya itu
yang aku punya saat ini,bbm aku off kan untuk saat itu,dimas tidak akan mengetahui
keadaanku,karna aku tidak mau dia tau keadaanku. teringat dulu saat aku
sakit,dia menjengukku membawakan es krim dan coklat,tak butuh obat dan dokter
kalau dia suda datang. kali ini,aku ingin mengabadikan cintaku.
setidaknya
ada cerita tentang aku dan dia,saat kami tertawa,saat kami bergurau,saat dia
ucapkan ribuan kata cinta padaku,dan mimpi-mimpi yang setiap malamnya dia
berikan. cukup aku yang mengenang semua ini,dengan mengingat hal-hal itu,aku
mampu bertahan untuk melawan sakitku ini.
***
“tenang
mas,aku ada kabar gembira untukmu,bakal ada pendonor jantung untuk fiara,kamu
ga perlu mendonorkan jantung kamu untuknya.”
“siapa..??”
tanya dimas heran
“udahlah,orang
itu ga mau nunjukin identitasnya..”
“kapan
bisa dilaksanakan?”
“secepatnya”
“aku
bakal bertrimakasih banget sama orang itu,karna aku bisa melihat fiara
tersenyum kembali dipelukanku”
***
fiarapun
akhirnya sembuh,keluar dari ruang ICU,fiara segera disambut oleh dimas dengan
bunga yang dia bawa special untuk fiara. tampak senyum manis terlukis dibibir
fiara. cinta lama dimas kini bersemi kembali,kini dimas bukan sebuah lilin yang
mati
sementara
dimas masih bersenda gurau di ruang ICU,tampak maya,tri,yani dan resi berlarian
menuju ruang yang tepatnya berada disebelah ruang ICU. dimas yang sekilas
melihat mereka,dia tau bahwa itu adalah teman-teman rela,karna dulu dimas
sering menemui rela dan rela memperkenalkan dimas pada teman-temannya. hal yang
membuat dimas semakin tak percaya adalah iyan,iyan juga ikut bersama
teman-teman rela. saat dimas hendak beranjak menengok keluar,tangannya ditarik
oleh fiara
“kamu
mau pergi setelah aku kembali..??”
“em..
engga sayang,tenang saja,aku tidak ingin kehilanganmu untuk yang kedua
kalinya.”
ruangan yang
tak begitu besar itu dipenuhi tangis yang memilukan untuk setiap orang yang
mendengarnya,teman-teman rela tak henti-hentinya menangisi kepergian
rela,sahabatnya yang paling cerewet itu,sahabat yang palng muda usianya
diantara yang lain.
“kamu..
kamu adalah wanita paling sempurna yang pernah aku kenal rel,aku ga nyangka
kamu rela donorin jantung kamu demi cinta dimas dan fiara,”kata tri tersungkur
memluk tubuh rela yang sudah tak bernyawa itu
alat-alat
medis masih terpasang pada sekujur tubuh rela,tak disangka,mulut cerewet yang
biasanya setiap detik ngomel dan tertawa itu kini diam tak bergerak sama
sekali.
tangan yang
biasanya jahil dan selalu membuat teman-temannya jengkel itu kini terdiam lemas
dan dingin dengan banyak jarum yang tertusuk ditanganya,selang infus yang
tetesanya tak lagi mengaliri vena rela belum terlepas dari tangan rela.
suasana ricuh
yang biasa dibuat rela itu kini telah hilang,rela hanya terdiam dan tak
berkutik lagi,wajah cantiknya sebentar lagi akan terbalut oleh kain kafan.
“aku
ga akan pernah lupa pernah punya sahabat seperti kamu rel.. “ucap maya
“kamu
bodoh banget sih rel..ngapain sih kamu bela-belain kaya gini? hah..?? kamu ga
usah bercanda deh.. ini bukan di film-film,bangun rel,.bangun..”teriak resi
yang masih belum percaya akan kepergian rela sambil menggoyang-goyangkan tubuh
rela yang tak akan membalas itu
“udah
res..udah,rela udah bahagia sekarang. cinta nya abadi. jantungnya berdetak
dalam tubuh orang yang dicintai dimas,rela ga perlu lagi berharap untuk
dicintai dimas kan”
***
“PING!!!” dering bbm hp dimas
“iya relaa..” balasnya
“mas,dateng ya ke acara
ku. besok jam 7. besok iyan yang jemput kamu sama fiara.”
“kemana? acara apa
rel..?? kamu mau nikah? kan masih kuliah..”
bbm dimas
yang terakhir tidak dibalas lagi oleh bbm yang masih atas nama rela itu,padahal
yani yang bbm dimas untuk hadir ke pemakaman rela.
dimas
heran,bagaimana rela bisa tau tentang fiara. padahal selama ini fiara hanyalah
sesosok orang yang sangat dirahasiakan oleh dimas dari rela.
***
“tin..tin..”klakson
mobil iyan yang menghapiri dimas
“iya bro..sabar,ini lg
pake sepatu.”
“buruan masuk,mana
fiara?”
“fiara ga bisa
ikut,kondisi dia masih lemah yan.. dia titip salam aja buat rela. aku juga ga
enak hati sama rela. jujur udah beberapa hari ini aku ga dapet kabar dari
dia,entah dia kemana”
“mudah-mudahan aja
fiara ga akan nyesel”
“maksud kamu apa yan?”
“nanti juga kamu tau
jawabanya”
roda mobil
yang tadinya melaju kencang karna dikendarai dengan terburu-buru itu terhenti
seketika rem yang diinjak oleh iyan di depan sebuah pemakaman umum.
“gila
apa kamu yan? kita diundang ke acaranya rela. bukan ke pemakaman”
“kamu
yang gila. udah ayo turun” sahut iyan kesal
dimas dan
iyan berjalan menuju sebuah makam yang masih merah tanahnya dan masih basah
itu,tampak tertulis nama pada batu nisan cantik itu RELA MIARLIA dengan tanggal
wafat sama persis dengan tanggal operasi kekasihnya,fiara.
dimas masih
tak percaya akan hal yang dia saksikan,teman-teman rela memasang wajah marah
terhadap dimas,walaupun wajahnya masih dilinangi air mata.
iyan mulai menceritakan
kejadian yang sebenarnya pada dimas yang masih tercengang dan terpaku melihat
batu nisan dengan foto yang wajahnya tak asing untuk dimas,wajah cantik yang
biasa dia panggil putri cantik bersandar di batu nisanya.
beberapa
minggu yang lalu,rela nemuin aku. dia tanya tentang kisah masalalu kamu mas,ya
aku ceritain semuanya setau aku. dia mulai sedih waktu tau kalo fiara sakit
jantung dan butuh donor jantung segera. ga berapa lama dia jatuh sakit,menurut
teman-temanya,setiap dia sakit,pasti karna faktor pikiran, dan kamu pasti tau
apa yang dia pikirkan,kamu mas yang jadi pikiran dia.
waktu aku
jenguk dia sendirian,dia maksa untuk donorin jantung dia untuk fiara. spontan
aku kaget mas,aku syok denger hal itu. tapi mau gimana lagi,dia maksa banget.
akhirnya aku hubungi keluarga fiara dan dokter yang menangani dia. teman-teman
relapun ga ada yang tau hal ini.
selama
itu,hanya voice note dari kamu yang mampu buat dia bertahan hidup mas,dia
sempat menuliskan surat untuk kamu sebelum kepergianya untuk selamanya.
iyan
mengeluarkan surat dengan amplop puth dari sakunya untuk dimas di depan nisan
rela. dimas dengan ekspresi yang tak karuan itu menerima surat iyan dengan
gemetar dan mulai membukanya.
@ruang operasi
hay dimas.. makasih
ya udah dateng di acara aku. hari ini tepat usiaku yang ke 21 tahun. walaupun
saat kamu baca surat ini,aku entah sampe mana dalam perjalananku. aku seneng
banget bisa punya cinta sejati seperti kamu. aku ga mau munafik mas,aku sayang
sama kamu,aku cinta sama kamu. jujur selama ini aku ingin memilikimu,tapi kamu
ga pernah peka atas perasaanku. mas..aku takut,aku takut ga akan bisa ketemu
kamu lagi,liat senyuman kamu lagi. sekarang aku di ruang operasi,tepat
disampingku terbaring sesosok wanita cantik yang kamu idam-idamkan itu,dia
cantik ya mas,anggun,tapi sayang dia terbaring lemah,aku tak bisa lama
memandanginya karna kami terhalang sekat mas,banyak banget peralatanya di
sini,kayanya tajem-tajem gitu,aku udah pake baju biru,lampunya banyak banget
mas,udah banyak selang dan alat yang terpasang ditubuh aku,tapi aku ga mau
lepas dari headset ku yang aku pake dengerin voice note dari kamu,lagu yang
pernah kamu nyanyiin itu yang membuat aku tetap bertahan sampe sejauh ini mas.
mungkin sebentar lagi jantung aku akan di ambil mas,aku kasih jantung aku ke
fiara,cinta sejati kamu itu. karna aku tau..kamu pasti akan sedih kalo
kehilangan dia. aku ga mau liat kamu sedih mas,aku mau kamu selalu
bahagia,meskipun kamu ga pernah tau ada hati yang menunggu kamu. tapi
sudahlah.. sebentar lagi kamu bisa hidup dengan cinta sejati kamu. jantung aku
akan berdetak untuk hidup fiara,jaga selalu ya mas. alaupun aku ga bisa miliki
kamu,setidaknya aku hidup untuk orang yang kamu cintai. dengan begitu,ga akan
ada perpisahan diantara kita,lagi pula percuma aku hidup mas,aku pasti bakal
sakit-sakitan terus dan larut dalam kegalauan yang tiada ujungnya,aku ga akan
pernah lupa dengan semua kenangan kita mas,makasih untuk moment es krim dan
coklat itu,manis sekali,semanis es krim yang kamu kasih. mas.. kepaku mulai
pusing,mataku mulai berkunang-kunang,rasanya semua gelep,mungkin obat biusnya
sudah beraksi mas..”
rela miarlia
seusai
membaca surat yang diberikan iyan,dimas menampar iyan,dimas menangis dan
berkata,”kamu ga seharusnya ngasih tau ini ke rela yan,liat sekarang,rela
pergi..dia pergi untuk selama-lamanya. aku kehilangan peri cantiku yan..”dimas
tersungkur di makam rela dan memeluk batu nisan rela erat-erat..
dimas mencaci maki dirnya sendiri,penyesalan memang
selalu diakhir. penyesalan dimas kini sudah tiada artinya lagi. rela telah
merelakan hidupnya demi kebahagiaan orang yang dicintainya,semoga kan bahagia
di alamnya.
pesona indah
rela adalah sosok yang mulia hatinya,hanya demi kebahagiaan orang lain,dia
merelakan hidupnya.
cinta tak harus memiliki,dan cinta abadi tak harus
terjadi di dunia ini. rela bahagia melepas dimas untuk fiara,senyum terindah
yang diberikan rela adalah saat terakhir kali nya ia tersenyum di atas meja
operasi saat obat biusnya mulai beraksi. Az
Tidak ada komentar:
Posting Komentar